Selasa, 29 Desember 2009

....__....

Bila cinta mendua, yang. ada hanyalah dusta... Karena, kata anis matta, cinta bukanlah uang receh yang bermata dua.. (Achmad Fawaid Al-Afqoni)

Milad HAMAS yang ke 22: Alloh Ghayatuna...!!


Kader dan smpatisan HAMAS membanjiri GAZA

dakwatuna.comGaza, Pagi hari (14/12), warga Gaza sudah disibukan dengan suara kendaraan, mobil, sepeda dan lalu lalangnya orang. Ada yang berjalan ada yang berkendaraan. Laki-laki, wanita, anak-anak serta anak mudanya berbondong-bondong keluar sambil membawa bendera warna hijau, cirri khas Hamas yang bertuliskan kalimat “Lailaha ilallah, Muhammadurasulallah”. Di sisi lain, sebagian mereka membungkus dirinya dengan bendera hijau, Hamas. Begitupun dengan jalan-jalan yang dipenuhi bendera Hamas dengan ukuran yang besar. Inilah hari peringatan gerakan Hamas yang ke 22 tahun di Gaza.

Aman dan Teratur

Sejak pagi hari, semua satuan kepolisian bertekad menjadikan hari ini sebagai hari pesta rakyat Palestina dengan teratur dan kondusif, tanpa ada hambatan apapun. Pihak kepolisian telah menutup semua jalan menuju acara perhelatan akbar. Mereka hanya mengizinkan kendaraan yang mengangkut ratusan wanita dan anak-anak serta orang tua. Sebagian mereka lebih memilih berjalan kaki untuk menuju acara perayaan berdirinya Hamas ini.

Hari Raya

Tampak pemandangan yang indah, sejumlah perempuan yang tertutup rapat dengan cadarnya dibalut dengan kain berwarna hijau bertuliskan Brigade Izzuddin Al-Qossam. Mereka berdiri di depan rumahnya sejak pagi-pagi sekali. Di sampingnya tampak sejumlah bendera warna hijau. Sementara di tanganya menggenggam selendang dan syal. Ia sibuk mempersiapkan ketiga anaknya dengan memakaikan baju yang terbaik, seolah hari ini adalah hari raya dan mereka tampak gembira.

Pesta Anak Perempuanku “Hamas”

Dari semua pemandangan yang telah disebutkan tadi ada pemandangan yang agak ganjil, ketika seorang kakek-kakek yang berjalan dengan tergopoh-gopoh. Ia memakai syal warna hijau sambil memegang pundak cucunya. Ketika ditanya, kakek mau kemana ? Ia menjawab, mau ke pesta anak perempuanku “Hamas”. Ia adalah anak perempuanku yang telah mengurus anaknya dan anak-anakku untuk senantiasa cinta pada agama dan negaranya dan agar selalu taat pada pimpinanya.

Dan ketika ia ditanya tentang keberangakatannya sejak pagi-pagi, ia mengatakan, “Kami senantiasa menyukai untuk selalu terdepan dalam kebaikan. Saya ingin duduk di bangku paling depan, agar aku dapat menyaksikan para pemimpin mujahid kami, Zehar, Hayyah dan Haneya, ungkapnya.” (asy/ip)

Minggu, 06 Desember 2009

milad

Habis ikut training Pak Adri (Presiden BEM-Unair 08) yang diadakan DEPAG BEM-FMIPA terus sholat maghrib di masjid gundul UKKI.. Setelah itu ada "panggilan" untuk segera ke ruang kantor BEM-FIS... Dan GuabRAAkk...!! Dalam sekejap wajah ana jadi tambah manis (dalam artian sebenarnya..) karena blepotan c...okelat.. Ternyata temen-temen uda nyiapin kue ultah dll untuk milad ana... Ada-ada aja...^^

Jazakumulloh Khoiron Ktasiro pada segenap sahabat fafa di fb yang telah mengucapkan selamat milad (AfI jumlahnya banyak banget, jadi ga' fafa sebutin satu2).. Amin Ya Rob, semoga segenap harapan dan do'a antum dan antunna sekalian bisa menjadi nyata... Do'anya jangan hanya saat miladna fafa ja ya... Hari-hari biasa jug...a, karena bagi fafa milad bukanlah hal yang mesti disakralkan atau dianngap hari istimewa...


Ya Alloh jadikanlah ana pribadi yang senantiasa belajar untuk menjadi lebih baik disetiap waktu, disetiap tempat dan distiap kondisi.. Benar nampaknya yang dikatakan Ustad Sholikin Abu Izzuddin kemarin;"Untuk mengubah arah kapal kita tidak harus mengubah arah angin, tapi cukup dengan mengubah haluan kapal kita..."

Senin, 03 Agustus 2009

Mengenal MAWAPRES UNESA 2009

Achmad Fawait (tengah jaket hitam)Berfoto bersama pengurus SKI-FIS seusai pelaksanaan
Grand Opening di gedung i.8 FIS_UNESA
Curiculum Vitae

Nama: Achmad Fawait  
NIM: 064 274 043
Universitas: Universitas Negeri Surabaya
Fakultas: Fakultas Ilmu Sosial 
Jurusan: S1 Pendidikan Geografi
Tempat, tanggal lahir : Sumenep, 02 Desember 1988
Alamat/ No Tlpn: Jl. Ketintang Gg 1V A / 07 Surabaya, Telp. (031) 8293805
Pengalaman Organisasi
Internal Kampus:
Anggota Dept. Penalaran BEM-J Geografi (2007-2008)
Anggota Divisi Pembinaan MDP Geografi (2007-2008)
Kord. Divisi pembinaan SKI-Geografi (2007-2008)
Kadept Sie Kerohanian BEM-J Geografi (2008-2009)
Ketua SKI Geografi (2008-2009)
Pendamping Divisi PKM Social Study Club FIS (2009)
Kadept Penalaran BEM-FIS (2009)
Manajer MDP Geografi (2008-2009)

Eksternal Kampus:
Anggota Divisi Akademik - Profesi Forum Mahasiswa Muslim Unesa (FORMUSA) tahun 2007-2008 dan             2008-2009
Tenaga Pengajar Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) Lumumba, Kec Wonokromo 2008-sekarang (Di Bawah       Naungan LMI Surabaya)
Anggota Forum Lingkar Pena (FLP) Cabang Surabaya Tahun 2008 sekarang)
Peserta Hasil Seleksi Program Pembinaan Mahasiswa Berprestasi (PPMB) Angkatan ke-2 Yayasan Be-                      Excellent Surabaya tahun 2008-sekarang.
Anggota Tim Direct Selling Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPD Surabaya (Persiapan Pemilu Legislatif 2009)
Tentor sebaya untuk mata kuliah PJ Terapan  mahasiwa angkatan 2006 Jurusan SI Pendidikan Geografi
Pengalaman Kepanitiaan:
Panitia Kemah Bakti Akademik BEM-J Geografi di Bumi Perkemahan Sumberwekas, Prigen-Pasuruan pada           Tanggal 31 Agustus- 2 September 2007.
Panitia Inti Pekan Ilmiah Geografi Jawa Timur (Seminar Nasional, Kompetisi Karya Tulis Ilmiah tingkat Jwa       Timur, Lomba Mading Tiga Dimensi, Cerdas Cermat Geografi dan Lomba Gambar Peta) oleh BEM-J Geografi pada tanggal 10-12 November 2007.
Ketua Pelaksana LKMTD BEM-J Geografi di Balai Benih Ikan Punten, Batu 23-25 Mei 2008.
Ketua Pelaksana Musabaqoh Tilatil Qur’an Fakultas Ilmu Sosial Unesa tahun 2008 oleh PD III FIS Unesa.
Kordinator Sie Acara Cooperative Edu Challenge (CeLL) Jawa Timur Oleh Dinas Koperasi Jawa Timur Bekerja
sama dengan Lembaga Pengabdian Masyrakat Unesa tahun 2009.
Pemateri Pada Seminar Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial tanggal 21 Desember 2008 oleh PD III FIS Unesa
Dan kegiatan-kegiatan ilmiah, sosial, politik yang lain..
Kaya Ilmiah:

Pola Mobilitas Masyarakat Eks Penderita Kusta di Desa Kedungjambe, Kecamatan Singggahan, Kabupaten Tuban tahun 2006 (KPKM 2006).
Aplikasi Sistem Informasi Geografi (SIG) Untuk Menganalisis Wilayah PeKarya Ilmiah:rsebaran Penyakit DBD di Kota Surabaya (LKTM 2007).
Pelaksanaan Program Pembangunan Berkelanjutan Untuk Mengurangi Tingkat Polusi Udara Daerah Perkotaan (KPKM 2008)
Pemanfaatan Hutan Mangrove Sebagai Metode Ekologi Pencegahan Persebaran Vektor Nyamuk Malaria di Daerah Pesisir a (KKTM 2008)
Dampak Legalisasi Pasar Modern Terhadap Eksistensi Kebelangsungan Pasar Tradisional di Daerah Perkotaan (KKTM 2008).
Urgensi Tarbiyah Islamiyah untuk Menciptakan Pribadi Muslim Paripurna (KKTK UKKI)
Identifikasi Daerah Potensi Rawan Tanah Longsor di Kecamatan Sukapura Kabupaten Probolinggo (KKTM Jatim 2008).
Optimalisasi Pelaksanaan Direct Selling untuk Meminimalisir Angka Golput dalam Pemilu 2009 (PKM-GT 2009)
Efektivitas Cooperative Edu Challenge (CeLL) esbagai Upaya Peningkatan Akseptabilitas Koperasi pada Kalangan Pelajar (PKM-AI 2009)
Identifikasi Daerah Potensi Rawan Tanah Longsor di Kecamatan Sukapura Kabupaten Probolinggo (PKM-AI 2009)
Pemanfaatan Data Penginderaan Jauh dalam Pembelajaran Ilmu Geografi (Seminar Mahasiswa FIS 2008)
Bukti-Bukti Saintifik Penciptaan Alam Semesta dalam Persepektif Al-Qur’an (KKTA-MTQ Unesa 2009)
Tekhnik Pelaksanaan Recovery Hutan Mangrove sebagai Upaya Penanggulangan Banjir Pasang di Kawasan Peisir Kota Surabaya (MAWAPRES Unesa 2009)
Optimalisasi Pengembangan Kawasan Objek Wisata di Pulau Madura sebagao upaya peningkatan Kesejahteraan Masyrakat (KKTI Suramadu Pemprof JATIM)
Permasalahan Kependudukan di Pulau Madura (KKTM  KB Jwa Timur 2009)
Aplikasi SIG untuk Mengidentifikasi Potensi Rawan Tanah Longsor (MITI Paper Challenge wilayah indonesia timur 2009)
Pretasi Ilmiah:
Juara 1 LKTM bidang IPA tingkat Fakultas Ilmu Sosial Tahun 2007.
Juara III LKTM bidang IPA tingkat Universitas Negeri Surabaya tahun 2007.
Juara 1 Lomba Pidato (MTQ) tingkat Kakultas Ilmu Sosial 2007)
Juara 1 lomba pidato (MTQ) tingkat Universitas Negeri Surabaya tahun 2007 (Road to MTQ Nasional di Palembang*).
Juara 1 LKTM tingkat Universitas dalam rangka LKTM Dies Natalis yang ke 43 Universitas Negari Surabaya tahun 2007
Juara 1 KKTM bidang IPA tingkat Fakultas Ilmu Sosial Tahun 2008.
Juara 1 KKTM bidang IPS tingkat Fakultas Ilmu Sosial Tahun 2008.
Juara I KKTI (MTQ) tingkat Fakultas Ilmu Sosial Tahun 2008
Juara 1 lomba pidato (MTQ) tingkat Fakultas Ilmu Sosial tahun 2008
Juara 1 KKTM Bidang IPS tingkat Universitas Negeri Suabaya tahun 2008 (Road to KKTM Regional C di NTB).
Juara I KKTK se-Surabaya oleh UKKI Universitas Negeri Suabaya tahun 2008.
Delapan Besar KKTM Regional C Universitas Negeri Mataram NTB tahun 2008
Semifinalis KKTM dan Lomba Poster Bidang IPA Dinas Pendidikan dan Kebudayaan tingkat Jatim tahun 2008
Juara I MAWAPRES FIS 2009
Juara II Lomaba KKTA (MTQ -Unesa) Tingkat Universitas Negeri Surabaya tahun 2009
Juara II Lomba Pidato (MTQ-Unesa) Tingkat Universitas Negeri Surabaya tahun 2009
Juara I MAWAPRES Unesa 2009
Ketua Tim Peneliti untuk PKM-AI 2009 (Dua penelitian mendapat intensif dana @x Rp. 3.000.000)
Juara II MTI Paper Challenge Wlayah Indonesia Timur (Jawa Timur, Bal dan Nusa Tenggara) 2009

Mutiara Motivasi Diri
Berprestasi ditengah keterbatasan adalaha salah satu sifat kepahlawanan
(Ustad Anis Mata: Serial Pahlawan)
Menjadi penting itu baik... Tapi menjadi baik jauh lebih penting
(Solikin Abu Izzuddin: Zero to Hero)

Kebanggan kita adalah ketika malaikat membangga-banggakan kita di hadapan Alloh... Menjadi LUAR BIASA adalah setiap orang (Achmad Guntar: Trainer TRUSCO)


Alloh Ghayatuna...................!!!

Kamis, 23 Juli 2009

selalu tersenyum (karena senyum itu sunnah...)

di depan alat nusik tradisional di lanta 1 hotel syahid jaya jakarta

Menarilah dan terus bernyanyi
Walau dunia tak seindah surga
Bersukurlah pada yang kuasa
Cinta kita di dunia
Selamanya….
(Nidji: Laskar Pelangi)

"Yesterday is history, tomorow is mistery. But today is a gift. That's why it is called Present" (Master Oogway, Kung Fu Panda)"

"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka"
(Q.S. Ali Imran:190-191)

....Allah Knows... Allah Knows...


Berita Minggu Ini]
Gi bingung ni...
Da banyak amanah yang mesti ana selesaikan...
Mana yang mesti na prioritaskan......
Istikharah...

Minggu, 19 Juli 2009

Sayap yang tak pernah patah


Anis Matta.
(Selamat menikmati keindahan bahasanya, bacalah berulang-ulang agar kau bisa menyerap maknanya....) :-)

Mari kita bicara tentang orang-orang patah hati. Atau kasihnya tidak sampai. Atau cintanya tertolak. Seperti sayap-sayap Gibran yang patah. Atau kisah kasih Zainuddin dan Hayati yang kandas ketika kapal Vanderwicjk à´±െà´¨്à´—്à´—േà´³ം. Atau cinta Qais dan Laila yang membuat mereka ’majnun’, lalu mati. Atau, jangan-jangan itu cerita tentang cintamu sendiri, yang kandas dihempas takdir, atau layu tak berbalas. Itu cerita yang digali dari mata air air mata. Dunia tidak merah jambu disana. Hanya ada Qais yang telah majnun dan meratap di tengah gurun kenestapaan sembari memanggil burung-burung:
O burung, adakah yang mau meminjamkan sayap Aku ingin terbang menjemput sang kekasih hati
Mari kita berbelasungkawa untuk mereka. Mereka orang-orang baik yang perlu dikasihani. .

Di alam jiwa, sayap cinta itu sesungguhnya tidak pernah patah.

Kasih selalu sampai disana. ”Apabila ada cinta di hati yang satu, pastilah ada cinta di hati yang lain,” kata Rumi, ”sebab tangan yang satu takkan bisa bertepuk tanpa tangan yang lain.” Mungkin Rumi bercerita tentang apa yang seharusnya. Sementara kita menyaksikan fakta lain.
Kalau cinta berawal dan berakhir pada Allah, maka cinta pada yang lain hanya upaya menunjukkan cinta pada-Nya, pengejawantahan ibadah hati yang paling hakiki: selamanya memberi yang bisa kita berikan, selamanya membahagiakan orang-orang yang kita cintai.

Dalam makna memberi itu posisi kita sangat kuat: kita tak perlu kecewa atau terhina karena penolakan, atau lemah dan melankolik saat kasih kandas karena takdir-Nya.
Sebab disini kita justru sedang melakukan sebuah ”pekerjaan jiwa” yang besar dan agung: mencintai.

Ketika kasih tak sampai, atau uluran tangan cinta tertolak, yang sesungguhnya terjadi hanyalah ”kesempatan memberi” yang lewat.
Hanya itu.
Setiap saat kesempatan semacam itu dapat terulang.
Selama kita memiliki cinta, memiliki ”sesuatu” yang dapat kita berikan, maka persoalan penolakan atau ketidaksamapaian jadi tidak relevan. Ini hanya murni masalah waktu.

Para pecinta sejati selamanya hanya bertanya: ”Apakah yang akan kuberikan?”
Tentang kepada ”siapa” sesuatu itu diberikan, itu menjadi sekunder.


Jadi kita hanya patah atau hancur karena kita lemah. Kita lemah karena posisi jiwa kita salah. Seperti ini: kita mencintai seseorang, lalu kita menggantungkan harapan kebahagiaan hidup dengan hidup bersamanya! Maka ketika dia menolak untuk hidup bersama, itu lantas menjadi sumber kesengsaraan.

Kita menderita bukan karena kita mencintai.
Tapi karena kita menggantungkan sumber kebahagiaan kita pada kenyataan bahwa orang lain mencintai kita?


sumber: Serial Cinta, Anis Matta, Tarbawi Press


Buku-Buku Best Seller Anis Mata:
- Serial Cinta
- Serial Pahlawan
- Mencatak Pribadi Islam
- Serial Ayah
- Dialog Perdaban Dua Tokoh Perubahan (Ditulis Bersama Ary Ginanjar)
- Dari Gerkan ke Negara (Hidayatulloh)
- Mencari Pahlawan Indonesia
- dll

NB: Sampai saat ini Anis Mata belum pernah menulis buku, tapi semuaa tulisannya diburu para penerbit
untuk dibukukan

Kamis, 16 Juli 2009

Alhamduliilah...

Alhamdulillah...

Berkat pertolongan Alloh dan segenap do'a orang2 tercinta setelah bisa terpilih sebagi MAWAPRES UNESA 2009 untuk tahun ini juga dua PKM-AI yang ana buat bisa diterima dikti dan mendapat kucuran dana sebagai penghargaan. PKM-AI yang ana keterima tersebut adalah:

Identifikasi Daerah Potensi Rawan Tanah Longsor di Kecamatan Sukapura Kabupaten Probolinggo (PKM-AI 2009)

Dampak Legalisasi Pasar Modern Terhadap Eksistensi Kebelangsungan Pasar Tradisional di Daerah Perkotaan (PKM-AI 2009).

Ana kemarin buat PKM-AI ga' hanya dua lo, pi mpe' empat. Ni bukan karena "rakus" lo, pi buat ngejaga peluang (sama ja ya...^^) dan kebetulan nulisnya gi semangat 49...^^ (ko' bukan 45..?? entar sang proklamator marah lo.. Kalau 45 tu ma standart, kalau aktivis da'wah tu harus punya semangat lebih...^^).

PKM ana yang gagal tersebut antara lain:

Efektivitas Cooperative Edu Challenge (CeLL) esbagai Upaya Peningkatan Akseptabilitas Koperasi pada Kalangan Pelajar (PKM-AI 2009

Optimalisasi Pelaksanaan Direct Selling untuk Meminimalisir Angka Golput dalam Pemilu 2009 (PKM-GT 2009).

hiks... hiks... jadi rada sedih ni...^^.

Oya PKM ana yang gagal yang ana warnai merah tu PKS banget ya...^^.

Direct Selling...

Pengalaman yang amat berkesan, dengan baju partai bermodal berbai leaflet dan peralatan mengukur tensi darah dan timbangan kita mesti "blungsutan" masuk ke kampung-kampung di pinggir kali mpe' perumahan-perumahan mewah (bukan mepet saah lo.. pi mewah benera...),

dari yang menerima denagn sejuta senyum mpe' yang berwajah muram,

dari yang simpati,

mpe' yang anti pati....

Pokoknya dengan modal bismillah semuanya kita garap... (mangnya sawah...^^).

Sungguh berkesa, palagi saat DS serentak kita bisa berpatner dengan temen-temen kita dari ITS ma Unair.. Ga' usah meinder, sesama muslim tu setara, yang membedakan hanyalah ualitas ketakwaan kepada Alloh SWT.. (ko' jadi khotbah ni...??).

Alhamduliilah...

Semoga ini bisa menambah kontribusi ana dalam berda'wah di bumi UNESA...

"Generasi terbaik adalah masaku"

(HR. Muslim)

Maka untuk generasi sekarang, tidak ada kemuliaan selain menapak tilasi generasi nabi dan para sahabatnya...

Senin, 29 Juni 2009



tETaP mENgePAL...
kAtAkaN tiDAK pADa KetiDAK AdiLaN...
ALLOHUAKBAR...!!!

HAMASAH prEND....!!!

Adakah yang lebih bening dari suara hati kala ia menegur kita tanpa suara...
Adakah yang lebih jujur dari nurani kala ia menyadarkan kita tanpa kata...
Adakah yang lebih tajam dari mata hati kala ia menghentak penuh gugah....
Pandai-pandai jaga hati...
Waktu-waktu indah itu akan datang dengan sendirinya...
(sepenggal nasehat dari mba' nita Geo '03)

“Barangsiapa meninggalakan yang haram maka Alloh

akan menggantinya dengan yang halal”

(al-hadist)

Kamis, 21 Mei 2009

Napak Tilas Pelaksanaan PKL Geo '06 di Pulau Dewata

Ni PKL terahir angkatan '06 geo, walau penentuan tempatnya menimbulkan polmik alhamdulillah secara umum PKL ni berjalan lancar... Walau begitu masih banyak hal-hal yang perlu di evaluasi oleh panitia, khususnya mengenai pembagian materi oleh para dosen pendamping... Alham walau sebelum berangkat ana sempat sakit ana dapat mengikuti PKL ni dengan “rada baik”. Awanya ana mengira PKL ni akan lebih banyak kegiatan wisatanya, ech ternyata pas di lapangan EMANG BENAR...^^(hampir semua objek wisata di Bali kita sambangi). Ga' papalah... walaupun tambahan ilmunya ga' maksimal setidaknya PKL ni bia dijadikan ajang merefress pikiran yang mulai rada sumpek oleh rutinitas kampus maupun rutinitas da'wah...


Berpose bersama di depan bis abis “observasi” di danau batur
(hayooo yang jaketna ga' dipake' ga' boleh foto..!! entar dikira penduduk lokal lagi...^^)

 

merentangkan tangan
merangkul “my team” di depan pure di
sanur
(Oyy... jangan misahkan diri dari kelompok dong...!!)


Ni Poto bareng di sebelah mana ya...?? Ana rada lupa ni...
(Ada yang pake' bunga segala, jadi kaya'......kayak pa ya...??)



Berfoto di depa patung kepala garuda di GWK
(lo uda jadi katana entar patung GWK tu bakalan jadi patung tertinggi di dunia lo… mumpung lum tnggi beneran kita bsa mejeng di kepalana nie…)




Di pantai lovina bareng temen-temen cewekku (indah, siska, maria ma si super pendiem meyong
(nunggu nasi ga' dateng-dateng nie, perut mpe, pada keroncongan...)


Berpose bareng temen-temen di depan pure yang terletak di desa tradisional di dekatna danau batur..
(ni wajah asli bali tempoe dulu lo...)

Ana bareng temen-temen “bergaya” di atas kapal feri saat nyeberang dari bali-jawa
(ombaknya ga' segede saat ke bali pas study tour BEM se FIS beberapa bulan yang lalu...)


Ana, Diwan ma Chimut gi berpose di depan replika kerbau yang di pajang di GWK..
(Di bali kerbau dianggap suci lo.. Hayoo siapa tu yang nunggangin “makhluk suci...?"^^)


Sepenggal Kisah Bareng Temen-Temen Seangkatan di Pulau Bali



Selasa, 19 Mei 2009

Parade Pernikahan Ikhwah UNESA

Ikhwah-Ikhwah senior UNESA uda pada nikah lo.. Sebagai “junior generation” ana turut bahagia dan bertekad tuk mengikuti jejak langkah beliu-beliu, walau mungkin ga' “lebih cepat lebih baik”...^^. Kemarin ana juga sempat bantu-banu jadi sie konsumsi pernikahanna mba' yuli di mojokerto, itung-itung ngerasain gimana “menderitanya” menjadi panitia...hiks..hiks... erikut da sedikit dukumentasi pernikahanna akhi galih, akhi QQ, ma akhi Ali.. Untuk akhi-ukhti yang lain (akh david “kimia”, akh heri “mas'ul asrama ana pas masih di Al-Jadid”, Akhi Kodirin “temen sekamar yang pandai memotivasi”, mba' nurul “senior di geo ma sama-sama alumni SMANSA Pamekasan” ma banyak lagi yang lain) lum dapat “bajakannya. Kesemuanya semoga bisa menjadi keluarga sakinah, mawaddah warahmah... Ayo “para junior” yang mulai jadi “para senior” jangan mo kalah...^^.

Ni walimahan Ustad Hidayat Nur Wahid ma dr Diana Abbas Tahlib


Ni walimahanna Akh Ali Bertempat di Perpus UKKI
(http://rullyaguscandra.multiply.com)
“Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya adalah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendir , supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya , dan dijadikan-Nya diantara kamu rasa kasih sayang .Sesungguhnya pada yang demikian itu benar- benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir” (QS. Ar Rum: 21)

Jumat, 15 Mei 2009

Meminang Sang Pangeran




aku tahu, aku hanya seorang wanita
yang tugasnya menunggu sang pangeran
dalam penantian

kata mereka, kau yang berhak memilih
dan kami, perempuan, hanya bisa
menolak atau menerima lamaran

tapi, bolehkah kali ini aku yang memilih?
memintamu untuk menjadi yang terindah di hatiku?
kau tinggal bilang ya, atau tidak. mudah kan?

ah, mungkin benar, dunia sudah terbalik
atau bisa juga ini hanya rasa khawatirku
takut kalau Allah tidak menyisakan satu mujahidNya untukku

hahaha…dasar aneh!
bukankah Allah sudah berfirman
bahwa Dia menciptakan makhlukNya dengan berpasangpasangan?

tapi, aku juga ingin tahu rasanya
berbunga ketika lamaranku diterima
atau kecewa saat pinanganku ditolak
mungkin dengan begitu, aku bisa berbagi dengan kaumku
bagaimana sih sakitnya ditolak?
agar para akhawat tak gampang mengucap kata “tidak”
dengan alasan yang sengaja dibuatbuat :
masih ingin melanjutkan studilah
belum cukup umurlah
belum siap mentallah
kurang cocoklah!
dan entah apa lagi…

tapi, bagaimana cara meminangmu ya?
apa aku harus mengajukan proposal lebih dulu?
atau langsung datang ke istanamu dan
memohon agar kau sudi menerimaku menjadi permisurimu?
itukah yang kau mau?

“Huh, dasar tidak tahu malu!”
tibatiba terdengar teriakan dari jauh
“Wahai akhwat, DI MANA IZZAHMU?”

IZZAH?
kalian bertanya tentang IZZAH?

apakah izzah ada pada diri seorang akhwat
yang malu mengungkap perasaannya
kemudian memendam cinta dan
mengotori hati dengan terus memikirkannya?

apakah izzah ada pada diri seorang akhwat
yang menyuburkan virus cinta di hatinya
dan membaginya pada semua ikhwan yang dikaguminya
dalam masa penantiannya?

apakah izzah ada pada diri seorang akhwat
yang menanti sang pangeran, namun ketika ia datang
si akhwat menolak dengan alasan tidak jelas?

di sanakah izzah bersemayam?

ataukah izzah ada pada diri seorang Khadijah
yang berterus terang meminta Muhammad untuk
menjadi nakhoda dalam bahtera cintanya?

ataukah izzah ada pada diri para bidadari yang
berebut ingin melayani Zulebid
yang rela meninggalkan istri tercinta
di hari pertama pernikahannya demi meraih syahid?

sungguh, kisah cinta yang agung dan suci
bukan cintacinta picisan yang ingin diraih
tapi jauh lebih tinggi!
cinta di atas segala cinta
yang tak kan habis cintaNya,
Allah!

di sana ada kejujuran, keterbukaan, kepercayaan,
ketulusan, keimanan, dan ketaqwaan
berbeda dari kisah Romeo dan Juliet
atau Layla dan Majnun yang berakhir tragis dengan
mati membawa cinta tak sampai
malang!

mungkin iya, aku tak seberani Bunda Khadijah
aku pun bukan bidadari yang tak dianugerahi rasa malu
karena ia memang diciptakan dan ditugaskan untuk melayanimu

tapi, jika aku boleh memilih
izinkan aku meminangmu sebagai kekasih
bukan untuk saat ini
karena mungkin waktuku tak cukup untuk menanti

tapi, nanti
setelah kumati…

NB: ana bajak dari akhwatzone.multiply.à´•ോം

Minggu, 10 Mei 2009

Sekilas Mawapres Unesa

Kamis, tanggal 07 mei 2009 alhamdulillah berkat pertolongan Allah aku dapat terpilih sebagai mawapres unesa untuk periode 2009. Dua tahun sebelumnya yang jadi mawapres Unesa akh Helmi, seniorku di geografi ma Formusa yang jug seasrama ma aku sejak semester 1 mpe' sekarang...

Seleksi di tingkat Universitas "rasanya" rada beda ma wkati seleksi di tingkat fakultas, lo di fakultas rasanya si rsa singkong, pi di universitas rasanya da berubah kaya' rasa tapr...^^. Yang pati lo difakultas yang diwajibkan bahasa inggris sebatas pas perentasi, sedangkan tanya jawab si bisa bi lingual (ada bahasa inggris ma bahasi indonya). Pi saat di Universitas semuanya full inggris. aki jadi rada belepotan, maklim kemampian bahasa inggrisku si rada terbatas (wach... gawat ni...)

Tapi alhamdulillah semuanya rada lancar, pesaingku pas presentasi malah pada lancar... (ko' cuma ana yang ada "rada" nya ya...?? bukannya merendah tapi mang tu faktanya...^^). Tapi alhanduliilah dengan kekuatan "keyakinan" semuanya dapat berjalan dengan luancar... Allahuakbar...!!. Oya saat pengumuman ku malah raa ga' yakin (tu kan ada "rada" nya lagi...). aku malah yakin yang dapat juara I tu Roy ( dari MIPA), peserta yang mungkin juga berpikiran sama ma aku...^^, maklum bahasa inggrisna saat presntasi ma tanya jawab buaguss buanget, kartul yang diangkat juga hueebat (pi punyaku lebih hebat lagi...^^).

Aku lupa berapa sekor pastinya, yang pasti ku dapet juara I disusul ma vivi (FIP) ma hendrik (FIK). Oya si Ro yang awalnya digadang-gadang dapet juara I malah ga' masuk 3 besar, kayaknya dia ada kesalahan fatal di fomat penulisan...

Oya sekedar informasi dalam mawapres tu da beberapa aspek yang dinilai, antara lain tu: Indeks Prestasi, Karya Tulis, Kemampuan Bahasa Inggris, kegiatan ikstra-ekstra kurikuler ma prestasi akdemik kita yang lain, mislanya juara I panjat tebing tingkat RT dan sebagainya..^^.

Oya kemarin saat tes kepribadian kuditanya tentang pacaran lo... ceritanya lucu banget, pi ku ga' bakalan seritain di sini. entar temen-temen malah terpingkal-pinkal di depan monitor lagi...^^.

Bagi adek-adek di formusa (wach da jadi kakak-kakak ni...^^) belajarnya yang semangat ya... asah kemampuan kalian di segla bidang. PELOTOTIN, maka kamu kan lihat dengan jelas bahwa Mawapres tingkat nasional tu selalu bersal dari ikhwah... Allahuakbar...!!! Jika mereka bisa kenapa kiita tidak?? Ayo kejar akhi Sofwan Al-Banna, Akhi Ambar Prabowo dll. Bisa!!!

Senin, 23 Maret 2009




Bulan....

Sahabat...
Aku ingin berbagi cerita dengan kau tentang bulan, ya.. tenntang bulan.
Bulan yang selalu kucoba kugapai, kupastikan jadi milikku seorang...
Bulan yang dulu ((dalam pandanganku) nampak begitu indah, mempesona, sempurna dalam kesunyian malam...

Sampai akhirnya...
Kuberanikan mengepakkan sayap tu' menggapainya, hanya dengan bermodal sayap...

Kukepakkan sayapku, perlahan...
Dan dari kejauhan, sang rembulan nampak semakin indah, Seolah memangglku untuk semakin kuat mengepakkan sayapku tu' menggapainya, semakin kuat, semakin kuat dan semakin kuat...

Ta' lagi kurasakan lelah, demi menggapai bulanku semua solah namak muda...
Kuterus kepakka sayap...
Puncak gunung telah kulalui...
Gumpalan awan telah kulewati...
dan tujuh lapis atmosfer tak terasa telah berlalu dibelakangku...
Udara mulai menipis, bahkan mulai habis...
Tapi kutetap bertahan. mengepakkan sayapku yang mulai compang-camping terhampas angin... Demi bulanku, ku punya "semesta" nafas yang tak terbatas...
Sang rembuan mulai nampak besar, sangat besar...

Dan sahabat...
Tahukah yang kini kurasa...???
Aku kecewa, ya kecewa..

Rembulan yang kutemui;
Bukanlah bulan yang selalu nampak anggun menghias malam...
Bukanlah bulan yang terkadang tersipu malu melirikku dari balik awan...
Bukanlah bulan yang membelaiku dengan sinar kasih sayang dari kejauhan...

Yang kutemui kini sesosok bulan yang tak kukenal;
Bulan yang gelap tanpa sepercikpun sinar....
Buan yang tandus tanpa secercah tanda kehidupan....
Bulan yang selalu malam, tanpa sedetikpun siang....

Tak kutemui kebahgiaan yang selalu kuimpikan di bulanku...
Tak kutemui kesejukan yang selalu kumimpikan di bulanku...

Kuingin kembali kepakkan sayapku ke bumi,
tapi sayapku talah hilang...
Terbakar oleh ganasnya semesta alam...
Tercabik oleh "bulanku" sendiri...
Haruskah kuterus terpaku disini,
Ataukah kubiarkan tubuhku terjatuh ke bum...
Tapi bukankah disini, di bulanku, bumi tak lagi memiliki grafitasi....

Bulanku....
Bulanku....
Nampaklah seperti dulu...
Saat kupandangi dengan takjub dirimu dari beranda hatiku....


Surabaya.
Kamis; Ba'da Magrib, 16 april 2009.




Sabtu, 28 Februari 2009

Ustad. Budi Darmawan Dan Usatadzah Yoyoh Yusroh beserta 12 putranya (sekarang da 13 lo...)




Subhanallah...
Jadi iri ni, di tengah kesibukannya mengemban amanah da'wah sebagai anggota DPR dari FPKS ustadzah Yoyoh masih senantiasa bisa mencurahkan segenap perhatian ma keluarga (moga putra-putrinya bisa manjadi jundi-jundi Allah yang istiqomah dalam pelukan tarbiyah dan da'wah. Amien ...)

Ustad Budi Darmawan juga keren abiz lo... beliu adalah seorang penulis sekaligus trainer yang tidak hanya mengisi di tingkat nasional, tapi uda tingkat internasional. Beliu juga yang punya inisiatif tu' menambah kata SEJAHTERA pada nama partai da'wah "Partai Keadilan" (Jadinya sejak 2004 partai da'wah namanya ga' PK lagi dech.. pi jadi Partai Keadilan Sejahtera...)

PKS itu:

Partai Keluarga Sakinah... (ni contohnya...^^)
Partai Keluarga Saya... (moga sakinah juga... InsyAllah)
Partai Keluarga Saudara juga kan...???




Keluarga yang HEBAT...!!! cermin ideal keluarga ikhwah... (ana bisa ga' jadi seperti Ustad Budi Darmawan ya...??? asalkan dapat "penyempurna separuh agama" seperti Ustadzah Yoyoh ana Haqqul yakin bisa. mauna..^^)

Buat antum yang uda ngebaca...
Doa'kan ana kela' bisa membina keluarga yang Islami juga za...
Amien...


Kamis, 26 Februari 2009

Bila Hati Rindu Menangis...



Bismillah...

Allah, aku bersaksi tak ada Ilah selainMu. Tak ada satu peristiwa pun terjadi tanpa seizinMu. Engkaulah Raja di atas segala Raja. Cinta di atas segala cinta. Engkau anugerahkan kekuasaan pada siapa yang Engkau kehendaki. Engkau cabut hak berkuasa dari siapa saja yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan siapa saja yang Engkau kehendaki, dan Engkau hinakan siapapun yang Engkau kehendaki.

Yaa Naashiru... tsabatkan kami dalam mengemban amanahMu sebagai khalifah fil ardh. Karuniakanlah kami, hamba-hambaMu yang lemah ini untuk berpihak pada kebenaran. Berikanlah kami, hambaMu yang bodoh ini, kekuatan dalam menyebarkan da’wahMu yang mulia. Yaa Ghoffaar...ampuni kelemahan kami dan sikap kami yang melampaui batas. Ighfir lanaa waliikhwaaninalladziina sabaquuna bil iimaan walaa taj’al fii quluubina ghillan lilladziina aamanuu. Robbanaa innaka rouufurrohiim...

Ya Allah, berapa waktuku yang habis untuk bercanda dengan temanku? Berapa waktu yang habis untuk tidurku? Berapa waktu yang habis untuk mencari bahan-bahan studiku? Berapa waktu yang habis untuk urusan duniawiku? Apakah ia lebih banyak dari waktu yang kugunakan untuk bekal akhiratku? Apakah ia menyita waktuku untuk berjuang di jalanMu? Apakah ia merebut waktu-waktu yang seharusnya kuhabiskan untuk beribadah kepadaMu? Waktu yang seharusnya kuhabiskan bersamaMu, berdua denganMu. Ya Allah, di sisa umurku yang entah tinggal berapa, izinkan hamba menghabiskan sisa air mata untuk menangis di hadapanMu, mengadu kepadaMu, kembali padaMu...

Untuk kali ini, izinkan hamba melepas semua atribut dan simbol-simbol keduniawian, menanggalkan jubah-jubah keorganisasian, dan menghadapMu hanya sebagai hamba yang rendah dan hina. Ya Allah, apakah jiwa-jiwa kami telah terperangkap dan terbelenggu oleh dunia? Apakah gelimang dosa telah menutup mata hati kami untuk rindu melihat syurga? Apakah hati yang membeku tak lagi merasa takut akan panasnya api neraka? Ampuni kami Ya Allah...

Kami sadar, jika kami memilih menjadi pejuang-pejuangMu untuk menegakkan DienMu niscaya ujian, cobaan, masalah, dan kesulitan adalah hal yang pasti kami tempuh. Dan kami sadar, tanpa ada kekuatan untuk bersandar, niscaya kami takkan mampu mengatasinya. Tanpa ada landasan untuk berpijak, kami takkan bisa melewatinya. Engkaulah Ya Allah, satu-satunya kekuatan untuk kami bersandar dan landasan untuk kami berpijak. Maka, tak ada jalan lain bagi kami kecuali berusaha untuk tetap bersamaMu, memelihara hak-hakMu, di kala senang dan lapang. Karena kami yakin, Engkau pasti akan ada bersama kami di saat kami mengalami kesulitan dan membutuhkan pertolongan.

Sahl bin Abdullah berkata, “Barang siapa merasa Allah dekat dengannya maka hati mereka akan terasa jauh dari hal-hal selain Allah, dan barang siapa mencari keridhoan Allah, maka Allah akan membuat ridho, dan barang siapa menyerahkan hatinya kepada Allah, maka Allah menjaga seluruh anggota tubuhnya.”

“Barangsiapa yang mengharap pertemuan dengan Allah, maka sesungguhnya waktu (yang dijanjikan) Allah itu pasti datang. Dan Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS 29: 5)

“....Di antara sekian banyak kesibukan, cukuplah ketaatan kepada Allah sebagai kesibukan bagimu” (Ali bin Abi Tholib)

“Maka apakah orang-orang yang dibukakan Allah hatinya untuk (menerima) agama Islam lalu ia mendapat cahaya dari Tuhannya (sama dengan orang yang membatu hatinya)? Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka yang telah membantu hatinya untuk mengingat Allah. Mereka itu dalam kesesatan yang nyata. Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al Quran yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendakiNya. Dan barang siapa yang disesatkan Allah, maka tidak ada seorangpun pemberi petunjuk baginya.” (Azzumar: 22-23)


Saat tak ada seorangpun di sisi
Allah, tak kan pernah meninggalkanmu sendiri
Dia akan selalu ada di tiap ketika
Menatapmu dengan tatapan lembut penuh cinta
Setiap kala
Setiap pabila

Bersama Allah, selalu dan selamanya.....

Selasa, 24 Februari 2009

Pengantinku (Siapapun Kamu...)

*******

Harum semerbak memenuhi ruangan. Udara khidmat menyebar hingga ke relung-relung hati.

Dengan gamang aku melangkah.Pengantiku menunggu di sana.
Aku terus melangkah; menuju hari-hari yang berbeda.

Nyanyian para wanita tua masih mengalun di luar sana, menyelip di antara desau-desau udara malam. Langkahku semakin mendekatkan diriku dengan kamar. Hari ini kali pertama ku melihat wajahnya. Pengantinku.

Di depan kelambu sutra aku terpaku. Hatiku berdebar bagai debur-debur ombak. Keringatku mengucur. Inilah detik dimana aku tidak dapat merasakan kehadiran diriku sendiri.

Kemudian telingaku merasakan suara halus; mengalun dari balik kelambu sutra.
"Mendekatlah," kebeningan dari balik kelambu berhembus bagai gemulai angin,"akulah pengantin cintamu.

"Cintaku adalah air kebahagiaan untukmu tanpa kuharus letakan bahagiaku di pundakmu. Cintaku padamu adalah perbaikan bagi keluhuran budimu tanpa menuntut kebaikanmu. Cintaku padamu adalah awal dari penerimaan bahwa engkau adalah kesempurnaan seutuhnya tanpa kuharus meninggalkan penyempurnaan jiwamu.

"Cintaku adalah awal dari perjalanan yang lebih indah menuju Negeri Cahaya. Cintaku adalah waktu untukku memberi segalanya untukmu.

"Datanglah padaku...

"Akulah telinga yang mendengarkan keluhanmu. Akulah senyuman yang memuji pengorbananmu. Akulah pundak tempatmu melepaskan beban-beban.
Akulah telaga tempatmu berlabuh.

"Aku adalah muara tempat kemarahanmu bermanja-manja. Aku adalah tasik tempatmu mendamaikan jiwa.

Kata demi kata dari gadis muda itu menyelinap ke ruang jiwaku. Asmara muda dan cinta belia membelai-belai jiwaku. Aku bagai berjalan di antara bunga-bunga melur di bawah siraman cahaya kemilau.

Ketika tanganku tak sanggup menyentuh kelambu sutra, seketika sebuah tangan indah menjulur dari sana. Terbukalah...

Engkau adalah kata-kata dari puisiku;yang bersanding di belantara kebahagiaan. Engkau adalah ombak dari pantaiku, menggairahkan nafas hidupku. Engkaulah warna dari tintaku...

Waktu menyusun sejarah. Pertemuan kita membuahkan kisah: tentang cinta teramat indah.

Aku berdiri lagi di sini. Tiga tahun telah berlalu. Dan malam ini aku tetap bergetar menatap pengantinku.


Jumat, 13 Februari 2009

Aktivis Melankolis (adakah itu aku...???)

Kepada kalian yang mempertautkan hati di jalan dakwah
Kepada kalian yang menjalin ikatan kasih dalam indahnya ukhuwah
Kepada kalian yang merindukan tegaknya syari’ah
Kepada kalian, ana tulis sebuah surat cinta
Karena bersama kalian ku temukan cinta di jalan dakwah,
Kasih dalam jihad fi sabilillah…
Uhibbukum FILLAH….LILLAH….


click to comment

Teruntuk para aktivis dakwah,

Dakwah berdiri di atas aqidah yang kokoh, ibadah dan ilmu yang shohih, niat yang lurus, dan iltizam yang kuat
Dakwah adalah proyek besar membangun peradaban umat
Dakwah adalah jalan yang sukar dan terjal
Dakwah adalah jalan yang sangat panjang
Dakwah penuh dengan gangguan, cobaan, dan ujian
Dakwah bukan jalan yang ditaburi bunga dan wewangi kesturi
Dakwah butuh komitmen yang kuat dari pengembannya
Dakwah memerlukan kemurahan hati, pemberian dan pengorbanan tanpa mengharapkan hasil, tanpa putus asa, dan putus harapan
Dakwah butuh pengorbanan dan kesungguhan
Dakwah butuh kesabaran dan keistiqomahan


Teruntuk para pejuang,

Sudah teguhkah azzam yang kau pancang?
Benarkah perjuanganmu karena ALLAH?
Mundurlah, dan luruskan kembali niatmu, jika:
Nafsu masih merajaimu
Kilauan permata masih menyilaukanmu
Kesenangan dunia masih melenakanmu
Syaithan masih bersarang di dadamu dan menjadi teman setiamu
Kenikmatan semu masih membuaimu dan menutup mata batinmu
Percayalah, semua itu adalah keindahan sesaat yang akan menggoyahkan tekadmu. Allah Azza Wa Jalla sengaja ciptakan itu sebagai ujian bagimu!
Berbahagialah jika kau menjadikan Allah ‘Azza wa Jalla sebagai tujuan akhirmu, puncak kerinduanmu. Dan jadilah antum sebagai orang-orang yang beruntung!


Untuk jiwa-jiwa yang merindukan kemenangan
Untuk setiap diri yang mengaku sholih
Untuk mereka yang mengajak kepada jalan yang lurus
Untuk mereka yang saling menasehati dalam kebenaran dan kebaikan
Ketika jalan yang kalian tempuh begitu sukar, ketika amanah yang kalian emban begitu berat, ketika tanggung jawab yang kalian pikul begitu banyak, terkadang kalian lupa dengan azzam yang kalian tanam sebelumnya, kalian lalai dan terlena. Kalian lupa membersihkannya, membidiknya, mengontrolnya, memuhasabahinya, dan lupa untuk meluruskannya kembali. Apakah dunia yang fana lebih kau cintai daripada kampung akhirat yang kekal abadi?


Duhai para pecinta ALLAH
Duhai yang meneladani Muhammad Rasulullah
Duhai yang menjadikann Al-Quran sebagai pedomannya
Duhai yang berjihad di jalanNya dengan sebenar-benarnya jihad
Duhai yang memburu syahid sebagai cita-cita tertingginya


Dakwah telah memanggilmu!
Umat menunggu pencerahan darimu!
Letih sudah mata ini menyaksikan kemaksiatan merajalela.
Lelah sudah kaki melangkah, karena setiap jengkal yang dipijak, bumi merasa terdzolimi oleh manusia-manusia tak beradab.
Lunglai tubuh ini ketika mendapati hukum-hukum Allah diganti dengan hokum-hukum makhluk yang hanya menebar kerusakan.
Perih hati ini ketika menemukan thoghut-thoghut bersarang di dalamnya.
Menangis batin ini menyaksikan saudara-saudara seiman, seislam, dan seaqidah saling caci, saling menyalahkan, saling bermusuhan. Lalu ke mana perginya ukhuwah? Apakah ukhuwah hanya berlaku pada segolongan atau sekelompok umat yang bernaung dalam satu jamaa'ah?


Wahai yang mengaku diri aktivis haroki,

Sudah benarkah aktivitas yang antum jalani dalam menyeru manusia ke jalan ALLAH?
Serulah dirimu sebelum kau menyeru orang lain.
Sudahkah ghiroh yang kau miliki kau poles dengan ilmu yang shohih? Karena semangat saja belum cukup! Teruslah tholabul'ilm..
Sudah efektifkah syuro-syuro antum? Apa yang ada dalam syuro hanya obrolan sia-sia yang mengundang tawa? Senda gurau tak bermakna? Tak ada lagi kesungguhan dan fokus menyelesaikan masalah? Terlalu banyak basa-basi dan kata-kata tak berarti?
Bagaimana cara antum merumuskan, mengatur strategi jitu, menyusun konsep, menetapkan target, men-SWOT, dan lain sebagainya, sudah syar'ikah? Sudahkah antum pantau terus niatmu agar tetap lurus di awal, di tengah, sampai ke penghujungnya? Di sini niat dan tujuan harus selalu di luruskan. Bukan demi keegoisan masing-masing individu atau jama'ah, tapi demi tegaknya Dienullah.
Lalu, bagaimana kenyataannya di lapangan? Teknis yang telah antum usahakan bersama? Apakah ada titik-titik noda di dalamnya?
Jhijab yang semakin longgar, virus merah jambu yang semakin menyebar, ukhuwah yang kian memudar, barisan yang terpencar. Atau mungkin sms-sms taujih yang menyebar di kalangan ikhwan dan akhowat yang kemudian mengotori hati-hati mereka, menodai niat tulus mereka. Dari kata-katanya, ada rasa kagum pada ghirohnya, salut pada keteguhannya, simpatik pada ke-haroki-annya, dan tersanjung pada perhatiannya. Benih-benih inilah yang akan tumbuh bersemi di hati dan mengefek pada amal sehari-hari.
Mungkin saja fenomena-fenomena itu yang mengurangi keberkahan dakwah sehingga ALLAH 'Azza wa Jalla belum mau menghadiahkan kemenangan itu pada kita! Karena di samping menyeru kepada kebenaran, tentara-tentara Allah itu juga menggandeng kemaksiatan, apapun bentuknya!


Akhi wa Ukhti...

Di mana antum berada saat saudara-saudara antum di belahan bumi yang lain sedang megangkat senjata, menghadang tank-tank zionis, melempar bom dan batu kerikil di medan intifadha? Di mana antum saat mereka berburu syahid? Yang mereka pertaruhkan adalah nyawa, akhi! Nyawa, ukhti! NYAWA!
Jika darah tak mampu antum alirkan, maka di mana saat saudara-saudara antum sedang bermandi peluh menyiapkan kegiatan-kegiatan dakwah, acara-acara syiar Islam, daurah, bakti sosial, dan seabrek agenda-agenda dakwah yang lain.
Di mana antum saat yang lain sedang membuat publikasi, mendesain dekorasi, menyediakan konsumsi, atau menyebar proposal, mencari dana ke sana ke mari? Semua demi kelancaran acara. Demi syiar Islam! Agar dakwah terus menggaung di berbagai penjuru. Agar Islam tetap berdetak di jantung masyarakat. Masyarakat yang kini telah hilang jati dirinya sebagai hamba ALLAH. Masyarakat yang kini malu mengaku sebagai Muslim. Masyarakat yang kini phobi dengan syari'at Islam. Ya, masyarakat itu kini ada di sekeliling kita. Mereka hadir di tengah-tengah kita. Mereka adalah objek dakwah kita!


Wahai yang masih memiliki hati tempat bersemayamnya iman, apakah ia tidak lagi bergetar kala ayat-ayatNya diperdengarkan? Apakah ia tak lagi geram ketika melihat kemungkaran terjadi di hadapannya?
Wahai yang memiliki mata yang dengannya antum bias melihat indah dunia, apakah ia tak lagi menangis saat dikabarkan tentang azab, ancaman, dan siksaan? Apakah ia tak lagi meneteskan cairan hangatnya ketika bangun di tengah malam dalam sujud-sujud panjang? Apakah ia tak lagi mengalirkan butiran-butiran beningnya ketika melihat saudaranya yang seaqidah didzolimi, dirampas hak-haknya, dilecehkan dan di aniaya, bahkan dibunuh karena mempertahankan diennya?


Ke mana kalian wahai aktivis dakwah?
Di mana kini antum berada?
Sedang bersantai ria di kamar sambil mendengar nasyid kesukaan?
Terbuai di atas kasur dengan bantal empuk dan selimut tebal?
Bersenda gurau bersama kawan-kawan?
Membaca novel-novel picisan?
Atau…sedang melamun memikirkan sang pujaan?


Kepada kalian yang sedang menanti hadirnya belahan jiwa…
Masih perlukah romantisme di saat nasib umat sedang berada di ujung tombak?
Masih perlukah gejolak asmara tumbuh dan bersemi di jiwa? Membuat otak sibuk memikirkannya, membuat setiap lisan tak henti menyebut namanya, membuat setiap hati tak tenang, resah, dan gelisah menunggu hadirnya.
Masih perlukah virus merah jambu menjangkiti rongga-rongga hatimu? Melemahkan sendi-sendimu, menggoyahkan benteng pertahananmu, merapuhkan tekadmu, menenggelamkanmu dalam samudera cinta mengharu biru.
Masih perlukah semua perasaan itu kau pelihara, kau tanam, kau pupuk, kau siram, dan kau biarkan tumbuh subur dalam hatimu?

Wahai aktivis dakwah, sungguh perasaan itu fitrah! Kau pun sering berdalih bahwa itu adalah anugerah. Sesuatu yang tak bisa dinafikan keberadaanya, tak bisa dielakkan kehadirannya. Cinta memang datang tanpa diundang. Cinta memang tak mampu untuk memilih, kepada siapa dia ingin hinggap dan bersemi. Dia bias menghuni hati siapaun juga, tak terkecuali aktivis dakwah! Sekali lagi, cinta itu fitrah!
Namun wahai ikhwah yang mewarisi tongkat estafeta dakwah, bisa jadi perasaanmu itu menghalangimu untuk mengoptimalkan kerja dakwahmu.
Bisa jadi perasaanmu itu mengganggu aktivitas muliamu.
Bias jadi perasaanmu itu mengusik hatimu untuk mundur dari jalan dakwah yang kau tempuh.
Bisa jadi perasaanmu itu membelenggumu dalam cinta semu.
Dan yang terparah, bisa jadi perasaanmu itu megnggeser posisi Rabbmu dalam tangga cintamu.
Tanpa kau sadari!
Yang kau ingat hanya dia! yang terbayang adalah wajahnya. Yang kau pikirkan kala dia menjadi partner dakwahmu seumur hidup, membangun pernikahan haroki, menemanimu membina keluarga dakwah dan menjadikannya abi/ummi dari jundi-jundi rabbani…ah indahnya! Yang ada di sholatmu, dia. Yang ada di tilawahmu, dia. Yang ada di bacaan ma’sturatmu, dia. Yang ada di benakmu, dia. Yang ada di aktivitasmu, dia. Hanya ada dia, dia, dia, dan dia!


Benarkah itu wahai saudaraku?
Mari kita jawab dengan serentak....na'udzubillahi min dzaalik!
Ke mana cinta ALLAH dan RasulNya kau tempatkan?
Di mana dakwah dan jihad kau posisikan?
Astaghfirullahal 'adziim...
Dakwah hanya dimenangkan oleh jiwa-jiwa bermental baja, bertekad besi, berhati ikhlas. Orang-orang beriman yang mengatasi persoalan dengan ilmu yang shohih dan memberi teladan dengan amal.
Perjalanan panjang ini membutuhkan mujahid/ah perkasa yang mampu melihat rintangan sebagai tantangan, yang melihat harapan di balik ujian, dan menemukan peluang di sekeliling jebakan.
Ke mana militansi yang antum miliki?
Ke mana ghiroh membara yang antum punya?
Pejuang sejati adalah mereka yang membelanjakan hartanya di jalan dakwah, menjual dunianya untuk akhiratnya, menorbankan nyawanya demi jihad fisabilillah, menggunakan seluruh waktu dan sisa umurnya untuk memeperjuangkan dan mengamalkan Islam.
Dakwah TIDAK BUTUH aktivis-aktivis MANJA!
Dakwah TIDAK BISA DIPIKUL oleh orang-orang CENGENG, MENTAL-MENTAL CIUT, NYALI YANG SETENGAH-SETENGAH, dan GERAK YANG LAMBAN!
Barisan dakwah harus disterilkan dari prajurit-prajurit yang memiliki sifat-sifat seperti di atas (manja, cengeng, mental ciut, nyali setengah-setengah, ragr-ragu, dan lamban bergerak). Karena, keberadaan mereka hanya akan menularkan dan menyebarkan aroma kelemahan, kerapuhan, kepasrahan, dan kekalahan di tengah-tengah barisan.
Dakwah butuh pejuang-pejuang tangguh untuk mengusungnya.
Dakwah butuh orang-orang cerdas untuk memulainya, orang-orang ikhlas untuk memperjuangkannya, orang-orang pemberani untuk memenangkannya!
Antumlah orang-orang terpilih yang mengukir sejarah itu!


So...
Aktivis melankolis, perlukah???


(Khaleeda, 1 syawal 1428 H)

NB: jika pesan dalam surat cinta ini tak mampu menghujam ke dada antum sekalian, minimal kata-kata ini menjadi tombak-tombak yang menancap ke jantung atau menjadi peluru-peluru yang meluncur dan menembus ke hati si penulis. Hati yang senantiasa mengupayakan perbaikan di setiap langkahnya. Hati yang ingin kembali kepada Pemiliknya. Hati yang memohon agar pintu maghfiroh terbuka untknya, hati yang mengemis cinta kepada Rabbnya...
Karena sesungguhnya kata-kata “antum, kau, kalian” dalam tulisan ini tertuju untuk diri penulis itu sendiri. Semua mengarah padanya, mengacu padanya!
Dan sesungguhnya, hanya ALLAH 'Azza wa Jalla yang mampu memberikan hidayahNya kepada hamba-hambaNya yang terpilih!
La hawla wala quwwata illa billah....

Teruntuk diriku,
semoga silih bergantinya waktu, kejadian demi kejadian, kegagalan demi kegagalan, semakin menempaku tuk jadi pribadi yang tangguh, tegar, dan kuat menghadapi getirnya ujian. Semakin dewasa memaknai kehidupan, semakin memicu semangat dakwah, jihad dan tholabul 'ilmi. Semakin bersyukur, dan semakin mengantarkanku pada Cinta Tertinggi, Cinta di Atas Segala Cinta, Yang Tak kan Habis CintaNya untuk setiap hamba yang ingin kembali kepadaNya...
(dari seorang ukhti...)