Senin, 31 Oktober 2011

^.^V

"Cinta aku Menunggumu"

Dalam jiwa jika ada rasa yang di sampaikan ke akal
tentang bayang seseorang
lalu menjelma menjadi Impian
dan terucap dalam lisan dalam doa-doa panjang
serta kaki, tangan dan anggota tubuh lain
bergerak bekerja dalam nama Ikhtiar

itu semua demi satu kata ini
CINTA

Tapi pesona keindahan cinta ini
tertutup kabut ketidaktahuan
hingga jalan menuju kata ini
begitu berat, begitu seram untuk kita bayangkan

Padahal islam datang memberikan panduan
jatuh Cinta sama dengan harus menikah
karena jika tidak....
maka Cinta itu hanya membuat dirimu
susah makan
susah tidur
susah berpikir sehat

padahal hakikatnya
Cinta itu harus membuat kita
CERIA

Disinilah Islam
hadir mempermudah jalan merefleksikan cinta itu
Kategori memilih pasangan sholeh di buat sangat jelas
Mahar di buat Mudah
dan Walimatul Ursy, di buat sederhana tapi barokah

maka ungkapan
Mudah-mudahkanlah Pernikahan
menemukan pembenarannya

hanya saja
kadang kita membuat sulit
dan membekas dimata dan jiwa kita
Menikah identik dengan kemahalan
identik dengan biaya besar.......

Jika memang sudah tak bisa di tahan
Jika si dia selalu menggoda Kekhusyuanmu
maka menikahlah....

inilah penyelamatanmu

Jangan diam
Mulailah dialog dengan orang tua
Mulailah serius mencari penghasilan yang Halal

lalu berdoalah
katakan dalam hatimu
"Cinta aku menunggumu, di Mahligai Indah itu....
Siapapun dirimu, yang Alloh Takdirkan untukku....
Engkaulah yang Terbaik untukku......"

"Ya Rabbi yang Maha Mendengar..dengarlah suara bathin hamba ini......"

Jumat, 20 Mei 2011

Senyummu Kekuatanmu

Sahabat..ketika kepasrahan jiwa kita telah mencapai titik nadzir, keyakinan akan pertolongan Allah yang telah bulat, keyakinan yang mantap bahwa bersama kesulitan pasti ada kemudahan, maka tersenyumlah, lapangkanlah dada-dada kita.

Sesungguhnya senyuman akan sangat bermanfaat bagi kita, senyuman yang muncul karena kepasrahan, ketundukan dan keyakinan yang mantap akan pertolongan dari Allah akan membantu kita untuk menikmati hidup ini.

Sungguh dahsyat nya efek dari senyuman itu, senyum tanda ketentraman jiwa, senyum tanda optimisme, senyum tanda kebahagiaan. Apa gunanya kita bermuram durja, apa gunanya kita cemberut, bermuka masam sambil terus menerus menyesali, meratapi ujian atau cobaan yang menghampiri kita, bukankah dengan seperti itu akan malah menguras tenaga kita, pikiran kita, jiwa-jiwa kita menjadi galau, pikiran kita menjadi kacau dan cuma lelah, lelah dan lelah yang kita dapat.

Alangkah ruginya kita ketika kita terlalu mendramatisir kesulitan yang kita hadapi. Kesulitan yang sebenarnya hanya ringan menjadi berat dan menghimpit karena kita terlalu mendramatisirnya, energi kita terkuras untuk mengangkat beban yang sebenarnya ringan.

Alangkah indahnya ketika kita mampu menghadapi segala kesulitan dan cobaan itu dengan tersenyum, karena jiwa –jiwa seseorang yang murah senyum akan memacu diri kita untuk dapat menikmati kesulitan, akan mampu mendorong otak kita berpikir jernih untuk menyelesaikan permasalahan. Senyuman akan mampu menjaga stock energy positif kita agar tidak habis terkuras untuk menghadapi permasalahan, karena sesungguhnya ujian dan cobaan itu adalah sebuah keniscayaan. Sahabat..simpanlah energy yang tersisa itu, hematlah dia agar kita mampu bertahan dalam menjalani perjalanan-perjalanan hidup kita.

Sahabat, tersenyumlah karena orang yang murah tersenyum dalam menjalani hidup ini bukan saja orang yang paling mampu membahagiakan diri sendiri, tetapi orang yang paling mampu berbuat, orang yang sanggup memikul tanggung jawab, orang yang paling tangguh menghadapi kesulitan dan memecahkan persoalan, serta orang yang paling dapat menciptakan hal-hal yang bermanfaat bagi dirinya sendiri dan orang lain.

Sahabat tebarkanlah juga senyummu untuk saudaramu, karena senyummu kepada saudaramu adalah sedekah. Berikanlah sebuah senyum yang penuh ketulusan, senyum yang benar-benar timbul dari hati kita. Seberat apapun permasalahan yang kita hadapi, maka tetaplah tersenyum, tetaplah tebarkan senyummu karena senyummu itu adalah obat dari kesedihanmu.

Sebagaimana perkataan abu darda bahwa sesungguhnya aku akan tertawa untuk membahagiakan diriku. Tertawalah dan tersenyumlah dengan wajar, dengan ketulusan, bukan tertawa dan tersenyum tanda kesinisan. Tertawa dan tersenyumlah sesuai kewajaran dan jangan berlebihan karena terlalu banyak tertawa juga akan mematikan hati.

Sahabat…yakinlah bahwa kemudahan itu pasti akan datang, tersenyumlah karena itu adalah tanda keceriaan, ujung rasa suka cita serta kegembiraan. Tersenyumlah, karena senyummu adalah kekuatanmu, dan tersenyumlah karena harapan itu masih ada.

Wallahua’lam bi showab

Kamis, 19 Mei 2011


.......

Ya Allah, ridhakanlah hati ini atas semua mimpi yang tak menyata

Ikhlaskanlah atas harap paruh sayap jiwa yang tak mengepak bersama.

Ampuni atas segala dosa yang mewarnai hati yang tak mampu hamba hindari

Dan karuniakanlah nikmat dengan pengganti yang jauh lebih baik, bagi diri terutama bagi dakwah dan agama ini

Engkau yang menganugerahkan cinta, maka hanya Engkau juga yang mampu menghapusnya

Mudahkan langkah kaki ini untuk mengayun mantap di jalan-Mu, seberapapun beratnya dera yang terjadi pada raga.

Ya Ilahi, wahai Dzat yang Maha membolakbalikkan hati dan yang menggenggam jiwa,, tetapkanlah hati ini dan genggamlah jiwa ini senantiasa dalam keimanan, ketha-atan, dan kecintaan kepada-Mu, selalu dan selamanya… Selalu dan selamanya… Selalu dan selamanya....

Ya Rabb, ampuni kesyukuran kami yang hanya setetes saja, padahal Engkau telah memberikan kami nikmat yang luas menyamudera…

Maafkan Ya Rahman.

Sabtu, 07 Mei 2011

Sekelumit kisah tentang satu diatara berpuluh cintaku: Aisyah Syabrina Muntasya...

Senin, 25 April 2011

Rabu, 19 Januari 2011

Kenapa Harus Wanita Shalihah?

Bismillah...

Terkadang orang heran dan bertanya, kenapa harus mereka?

Yang bajunya panjang, tertutup rapat, dan malu-malu kalau berjalan..

Aku menjawab..

Karena mereka, lebih rela bangun pagi menyiapkan sarapan buat sang suami dibanding tidur bersama mimpi yang kebanyakan dilakukan oleh perempuan lain saat ini..

Ada juga yang bertanya, mengapa harus mereka?

Yang sama laki-laki-pun tak mau menyentuh, yang kalau berbicara ditundukkan pandangannya.. Bagaimana mereka bisa berbaur…

Aku menjawab..

Tahukah kalian..

bahwa hati mereka selalu terpaut kepada yang lemah, pada pengemis di jalanan, pada perempuan-perempuan renta yang tak lagi kuat menata hidup. Hidup mereka adalah sebuah totalitas untuk berkarya di hadapan-Nya..

Bersama dengan siapapun selama mendatangkan manfaat adalah kepribadian mereka..

Untuk itu, aku menjamin mereka kepadamu, bahwa kau takkan rugi memiliki mereka, kau takkan rugi dengan segala kesederhanaan, dan kau takkan rugi dengan semua kepolosan yang mereka miliki..

Hati yang bening dan jernih dari mereka telah membuat mereka menjadi seorang manusia sosial yang lebih utuh dari wanita di manapun..

Sering juga kudengar..

Mengapa harus mereka?

Yang tidak pernah mau punya cinta sebelum akad itu berlangsung, yang menghindar ketika sms-sms pengganggu dari para lelaki mulai berdatangan, yang selalu punya sejuta alasan untuk tidak berpacaran..

bagaimana mereka bisa romantis? bagaimana mereka punya pengalaman untuk menjaga cinta, apalagi jatuh cinta?

Aku menjawab..

Tahukah kamu..

bahwa cinta itu fitrah, karena ia fitrah maka kebeningannya harus selalu kita jaga. Fitrahnya cinta akan begitu mudah mengantarkan seseorang untuk memiliki kekuatan untuk berkorban, keberanian untuk melangkah, bahkan ketulusan untuk memberikan semua perhatian.

Namun, ada satu hal yang membedakan antara mereka dan wanita-wanita lainnya..

Mereka memiliki cinta yang suci untuk-Nya..

Mereka mencintaimu karena-Nya, berkorban untukmu karena-Nya, memberikan segenap kasihnya padamu juga karena-Nya…

Itulah yang membedakan mereka..

Tak pernah sedetikpun mereka berpikir, bahwa mencintaimu karena fisikmu, mencintaimu karena kekayaanmu, mencintaimu karena keturunan keluargamu..

Cinta mereka murni..

bening..

suci..

hanya karena-Nya..

Kebeningan inilah yang membuat mereka berbeda…

Mereka menjadi anggun, seperti permata-permata surga yang kemilaunya akan memberikan cahaya bagi dunia. Ketulusan dan kemurnian cinta mereka akan membuatmu menjadi lelaki paling bahagia..

Sering juga banyak yang bertanya..

mengapa harus mereka?

Yang lebih banyak menghabiskan waktunya dengan membaca Al-Qur’an dibanding ke salon, yang lebih sering menghabiskan harinya dari kajian ke kajian dibanding jalan-jalan ke mall, yang sebagian besar waktu tertunaikan untuk hajat orang banyak, untuk dakwah, untuk perubahan bagi lingkungannya, dibanding kumpul-kumpul bersama teman sebaya mereka sambil berdiskusi yang tak penting. Bagaimana mereka merawat diri mereka? bagaimana mereka bisa menjadi wanita modern?

Aku menjawab..

Tahukah kamu, bahwa dengan seringnya mereka membaca al Qur’an maka memudahkan hati mereka untuk jauh dari dunia..

Jiwa yang tak pernah terpaut dengan dunia akan menghabiskan harinya untuk memperdalam cintanya pada Allah..

Mereka akan menjadi orang-orang yang lapang jiwanya, meski materi tak mencukupi mereka, mereka menjadi orang yang paling rela menerima pemberian suami, apapun bentuknya, karena dunia bukanlah tujuannya. Mereka akan dengan mudah menyisihkan sebagian rezekinya untuk kepentingan orang banyak dibanding menghabiskannya untuk diri sendiri. Kesucian ini, hanya akan dimiliki oleh mereka yang terbiasa dengan al Qur’an, terbiasa dengan majelis-majelis ilmu, terbiasa dengan rumah-Nya.

Jangan khawatir soal bagaimana mereka merawat dan menjaga diri…

Mereka tahu bagaimana memperlakukan suami dan bagaimana bergaul di dalam sebuah keluarga kecil mereka. Mereka sadar dan memahami bahwa kecantikan fisik penghangat kebahagiaan, kebersihan jiwa dan nurani mereka selalu bersama dengan keinginan yang kuat untuk merawat diri mereka. Lalu apakah yang kau khawatirkan jika mereka telah memiliki semua kecantikan itu?

Dan jangan takut mereka akan ketinggalan zaman. Tahukah kamu bahwa kesehariannya selalu bersama dengan ilmu pengetahuan..

Mereka tangguh menjadi seorang pembelajar, mereka tidak gampang menyerah jika harus terbentur dengan kondisi akademik. Mereka adalah orang-orang yang tahu dengan sikap profesional dan bagaimana menjadi orang-orang yang siap untuk sebuah perubahan. Perubahan bagi mereka adalah sebuah keniscayaan, untuk itu mereka telah siap dan akan selalu siap bertransformasi menjadi wanita-wanita hebat yang akan memberikan senyum bagi dunia.

Dan sering sekali, orang tak puas..

dan terus bertanya..

mengapa harus mereka?

Pada akhirnya, akupun menjawab…

Keagungan, kebeningan, kesucian, dan semua keindahan tentang mereka, takkan mampu kau pahami sebelum kamu menjadi lelaki yang shalih seperti mereka..

Yang pandangannya terjaga..

yang lisannya bijaksana..

yang siap berkeringat untuk mencari nafkah, yang kuat berdiri menjadi seorang imam bagi sang permata mulia, yang tak kenal lelah untuk bersama-sama mengenal-Nya, yang siap membimbing mereka, mengarahkan mereka, hingga meluruskan khilaf mereka…

Kalian yang benar-benar hebat secara fisik, jiwa, dan iman-lah yang akan memiliki mereka. Mereka adalah bidadari-bidadari surga yang turun ke dunia, maka Allah takkan begitu mudah untuk memberikan kepadamu yang tak berarti di mata-Nya…

Allah menjaga mereka untuk sosok-sosok hebat yang akan merubah dunia. Menyuruh mereka menunggu dan lebih bersabar agar bisa bersama dengan para syuhada sang penghuni surga…

Menahan mereka untuk dipasangkan dengan mereka yang tidurnya adalah dakwah, yang waktunya adalah dakwah, yang kesehariannya tercurahkan untuk dakwah..

sebab mereka adalah wanita-wanita yang menisbahkan hidupnya untuk jalan perjuangan.

Allah mempersiapkan mereka untuk menemani sang pejuang yang sesungguhnya, yang bukan hanya indah lisannya.. namun juga menggetarkan lakunya..

Allah mempersiapkan mereka untuk sang pejuang yang malamnya tak pernah lalai untuk dekat dengan-Nya..

yang siangnya dihabiskan dengan berjuang untuk memperpanjang nafas Islam di bumi-Nya..

Allah mempersiapkan mereka untuk sang pejuang yang cintanya pada Allah melebihi kecintaan mereka kepada dunia.. yang akan rela berkorban, dan meninggalkan dunia selagi Allah tujuannya..

Yang cintanya takkan pernah habis meski semua isi bumi tak lagi berdamai kepadanya..

Allah telah mempersiapkan mereka untuk lelaki-lelaki shalih penghulu surga…

Seberat itukah?

Ya…

Takkan mudah..

sebab surga itu tidak bisa diraih dengan hanya bermalas-malasan tanpa ada perjuangan…

Taipei, 02 Juni 2010

Oleh: Yusuf Al Bahi

Sumber: http://www.dakwatuna.com/



Sabtu, 15 Januari 2011

Sebuah Potrait Perjuangan: belum waktunya untuk berhenti...!!

Selasa, 11 Januari 2011

Bersama Adek Tercinta: Seberapa miripkah...??